Kumpulan cerita 17 tahun, cerita dewasa, cerita, cerita sex, cerita seks, cerita cerita seks

Monday 19 November 2007

Wah... !!!

Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah mengirimkan tanggapannya,
baik yang berisi penilaian positif maupun negatif. Juga perlu saya
jelaskan sekali lagi bahwa cerita yang dibuat semuanya berdasar pada
cerita nyata saya, maupun teman serta sahabat-sahabat saya.

Adapula yang saya ambil dari kisah nyata beberapa responden yang saya
nilai baik untuk diceritakan karena ada kejelasan sifat dan karakter
dari responden tersebut. Mudah-mudahan keterangan saya ini bisa menjawab
beberapa email yang menanyakan benar atau tidaknya cerita yang saya
ceritakan tersebut terjadi.

Berikut akan saya ceritakan pengalaman pertama saya dalam orgy sex.
Peristiwa ini baru terjadi beberapa hari kebelakang, tepatnya tanggal 22
September 2004. Kecuali nama saya, saya samarkan nama-nama yang ada
dalam cerita ini.

*****

22 september 2004, pukul 15.25, suasana di kantor mulai terlihat menurun
aktifitasnya. Beberapa staff dan karyawan lain ada yang mengobrol untuk
menghabiskan waktu. Harry dan Leo, teman kerja dari Divisi Marketing,
tiba-tiba datang ke ruangan kerja saya.

"Hei, Roy! Sibuk nggak?" tanya Harry kepada saya.
"Tidak. Ada apa?" kata saya sambil membereskan beberapa berkas kerjaan
saya yang sudah selesai.
"Kamu ada waktu nggak nanti sore lepas kerja?" tanya Harry sambil mendekat.
"Memangnya ada apa, sih?" tanya saya sambil menatap Harry dan Leo
bergantian.

Mereka saling pandang lalu tersenyum.

"Nanti sore kami ada acara khusus dengan 3 kolega bisnis..." kata Leo
sambil tersenyum.
"Karena kami kurang satu orang, maka kami ajak kamu..." sambung Leo lagi.

Saya mengerenyitkan alis karena belum mengerti maksud mereka.

"Siapa mereka? Acara khusus apa?" tanya saya.
"Pokoknya kamu ikut saja deh. Dijamin puas..." kata Leo sambil menatap
Harry.

Lalu mereka berdua tertawa. Saya juga ikut tertawa walau tidak mengerti
apa-apa.

"Mana bisa menentukan sesuatu kalau saya tidak tahu apa yang akan
dilakukan?" tanya saya.
"Kami ada janji bertemu dengan 3 orang staff Marketing Carrefour untuk
memperlancar bisnis..." bisik Harry ke telinga saya.
"Lalu apa urusannya dengan saya?" tanya saya lagi.
"Mereka semua wanita, Roy.. Masa sih nggak ngerti juga?" kata Harry.

Saya mulai bisa menangkap arah pembicaraan mereka.

"Maksudnya acara khusus itu apa?" tanya saya lagi.
"Begini, Roy..." kata Leo.
"Ini bukan kali pertama kami have fun dengan mereka.. Ngerti, nggak?!"
tegas Leo sambil tersenyum menatap saya.

Saya mengerti maksud mereka.

"Ngerti..." kata saya sambil tersenyum.
"Jam berapa? Dimana?" tanya saya.
"Ketemu mereka jam 7 di hotel Senen," kata Harry.
"Baiklah, saya ikut..." kata saya.

Akhirnya kami bertiga tersenyum penuh arti. Setelah beralasan ada
pertemuan bisnis kepada istri, saya dan Harry serta Leo segera meluncur
ke hotel Senen menjelang jam 7. Disana, sekitar jam 6.45, kami bertemu
dengan 3 wanita relasi bisnis Harry dan Leo. Saya dikenalkan kepada
mereka. Mereka adalah Henny, 25 tahun, singel, Rita, 29 tahun, menikah,
dan Shelly, 23 tahun, singel. Penampilan ketiga wanita tersebut sangat
menarik sebagai wanita karier. Kecuali Rita yang agak gemuk, penampilan
mereka sangat ramping dan sedap dipandang lengkap dengan dandanannya.

"Kita makan malam dulu atau bagaimana, nih?" tanya Leo.
"Tidak usahlah, kami sudah banyak ngemil tadi di kantor," kata Shelly
sambil tersenyum ke arah saya.

Saya balas senyum. Akhirnya setelah booking satu ruangan, kami segera
masuk. Terus terang saja waktu itu saya sangat bingung harus bagaimana
karena saya sama sekali belum pernah melakukan hal seperti ini. Saya
banyak diam jadinya.

"Sudah berapa kali ikut, Roy?" tanya Shelly sambil duduk merapat kepada
saya.
"Ini pertama kali," kata saya sejujurnya sambil tersenyum.

Shellypun tersenyum manis. Waktu itu saya lihat Harry dan Rita sudah
mulai berciuman di kursi. Tangan mereka sama-sama aktif saling mengelus,
mengusap dan meremas tubuh pasangannya. Sedangkan Leo dan Henny terlihat
saling membuka pakaian masing-masing di atas tempat tidur besar. Setelah
benar-benar telanjang bulat mereka langsung berguling berpelukan sambil
tangan mereka bergerak bebas di tubuh pasangannya. Melihat hal itu,
kontol saya mulai bangkit. Benar-benar pemandangan yang membuat
kelelakian saya tergugah.

"Kok diam saja sih, Roy..?" kata Shelly sambil naik ke pangkuan saya.

Dengan tanpa ragu, mungkin sudah terbiasa, Shelly langsung melumat bibir
saya dengan panas. Sementara tangannya bergerak membuka semua kancing
baju saya. Sayapun membalas ciuman Shelly dengan panas pula. Tangan saya
mulai meremas buah dada lalu membuka semua kancing kemeja Shelly. Tak
tanggung, BH-nya juga segera saya buka.

"Mmhh.. Mmhh..." desah Shelly disela-sela kami berciuman ketika tangan
saya meremas buah dada dan memainkan puting susunya.

Tak lama Shelly langsung turun dari pangkuan saya. Dibukanya rok mini
dan celana dalam mini yang dia pakai. Sayapun demikian. Saya buka
seluruh pakaian sampai kami sama-sama telanjang. Shelly langsung memeluk
saya dan kembali mencium bibir saya dengan panas sambil tangannya
meremas dan mengocok pelan kontol saya. Rasanya sangat enak.. Sayapun
balas ciuman Shelly sambil meremas pantat kenyalnya. Kontol saya
sesekali menusuk perut langsingnya.

Ciuman Shelly lalu turun ke dada saya, dijilat dan digigit kecil puting
susu saya, lalu lidahnya makin turun ke perut. Lidahnya berhenti ketika
menyentuh bulu kemaluan saya yang agak lebat. Tangannya tetap mengocok
pelan kontol sambil menatap mata saya. Kemudian ketika mulut Shelly
mengulum, menjilat dan menghisap kontol saya, terasa sangat hangat dan
nikmat yang tak bisa dikatakan seperti apa. Apalagi ketika sesekali
Shelly melepas hisapannya lalu mengocok kontol saya dengan keras, lalu
menghisapnya lagi.. Rasa nikmatnya benar-benar tak bisa saya ungkapkan.
Saya hanya bisa terpejam dan memompa kontol saya keluar masuk mulut
hangat Shelly.

"Gantian dong, Roy..." kata Shelly sambil bangkit lalu memeluk dan
melumat bibir saya. Saya mengangguk.
"Dimana?" tanya saya.
"Di ranjang saja..." kata Shelly sambil tangannya menarik tangan saya ke
ranjang.

Saat itu Leo sedang menyetubuhi Henny. Shelly segera telentang di
samping tubuh Henny, sayapun langsung membuka pahanya lalu lidah saya
bermain menjilati semua sudut memek Shelly yang bersih tak berbau.
Desahan dan erangan serta geliat tubuh Shelly sangat jelas ketika
menikmati nikmatnya dijilat memek. Sesekali tangannya meremas rambut
saya lalu mendesakkan kepala saya ke memeknya..

"Cepat naik, Roy.. Setubuhi saya!" pinta Shelly dengan nada bergetar.

Sayapun lalu bangkit dan segera memasukkan kontol ke memek Shelly yang
sudah sangat basah sehingga memudahkan masuknya kontol. Tak lama saya
dan Shelly sudah bermandi peluh dihiasi dengan desah dan erangan
kenikmatan yang keluar dari mulut kami seiring dengan keluar masuknya
kontol saya di memek Shelly. Ada suatu hal yang lebih memanaskan suasana
ketika saya asyik menyetubuhi Shelly entah sudah berapa posisi,
tiba-tiba Henny yang sedang disetubuhi Leo disamping kami, tangannya
memegang pundak saya lalu menarik leher agar mendekati wajahnya,
kemudian dilumatnya bibir saya habis. Saya membalas ciumannya sambil
tetap menyetubuhi Shelly. Sedangkan tangan saya satu meremas buah dada
Henny yang sedang asyik disetubuhi Leo. Hal ini tambah memberikan suatu
energi buat saya untuk memacu birahi.

"Roy, gantian..!" tiba-tiba Leo menepuk pundak saya sambil melepas
kontolnya dari memek Henny.

Tanpa banyak cakap sayapun mencabut kontol saya dari memek Shelly. Tak
lama Leo sudah mulai menyetubuhi Shelly. Ketika saya mau mengangkangi
tubuh Henny, tiba-tiba Henny bangkit lalu meraih kontol saya yang masih
basah oleh cairan memek Shelly. Dikocoknya kontol saya lalu mulutnya
yang agak tebal menghisap dan menjilat kontol saya.

Di sudut terlihat Harry sedang memompa kontolnya di anus Rita. Rita
terpejam entah merasakan apa. Harry terpejam sambil terus memompa
kontolnya dengan cepat, sampai akhirnya terlihat Harry mencabut
kontolnya dari anus Rita lalu tampak air mani Harry muncrat di pantat
Rita. Harry terkulai lemas sambil memeluk Rita dari belakang di atas kursi.

"Ohh.. Fuck!! Ohh," terdengar teriakan lirih Shelly ketika mendapat
kenikmatan ketika kontol Leo keluar masuk memeknya.
"Masukkin sini, Roy..." pinta Henny sambil merebahkan dirinya menyamping.

Jarinya dimasukkan ke lubang anusnya. Sejenak saya hanya diam, ragu
karena tidak pernah melakukannya. Tapi dorongan nafsu yang kuat akhirnya
menghilangkan keraguan saya itu. Saya ludahi tangan lalu dioleskan ke
kepala dan batang kontol saya agar licin. Lalu secara perlahan saya
susupkan kepala kontol saya ke lubang anus Henny. Mata Henny terpejam
sambil memegang batang kontol saya. Lama-lama kepala kontol saya masuk
ke anusnya, lalu perlahan saya tekan lebih dalam lagi sampai akhirnya
tigaperempat bagian batang kontol saya masuk anusnya. Perlahan saya
keluar masukan kontol di anus Henny. Mulanya tampak Henny menggigit
bibir, tapi lama-lama matanya terpejam dan terdengar desahan kenikmatan.

"Ohh.. Sshh..." desah Henny sambil menggoyang pantatnya.

Wahh..!! Merupakan suatu pengalaman yang luar biasa.. Saya merasakan
rasa nikmat yang sangat luar biasa ketika anus Henny dengan sangat ketat
menjepit ketika saya memompa kontol di anusnya. Sementara Hennypun
tampak menikmati posisi seperti ini. Sewaktu saya masih merasakan
nikmatnya kontol keluar masuk anus Henny, terdengar Leo mengerang
sewaktu air maninya menyembur di dalam memek Shelly.

"Jangan dulu dicabut, Leo! Aku juga mau keluar!" kata Shelly dengan
suara serak tertahan. Pinggulnya bergoyang cepat sambil mendesakkan
memeknya ke kontol Leo agar masuk lebih dalam.

Tak lama, "Ohh.. Fuck! Fuck! Mmhh..." erang Shelly mencapai orgasme.

Tubuh lunglai Leo ambruk memeluk tubuh Shelly. Sementara saya terus
memompa kontol di lubang anus Henny. Desahan dan erangan nikmat kami
terus terdengar. Sampai saatnya saya merasakan ada dorongan yang ingin
keluar dari kontol saya. Saya pompa kontol saya makin keras.

"Saya mau keluar..." kata saya sambil mata terpejam.

Saya tekan kontol saya dalam-dalam sampai hampir masuk semua ke dalam
anus Henny. Lalu, croott! Croott! Croott! Air mani saya keluar banyak di
dalam anus Henny. Kontol saya terasa makin hangat di dalamnya. Henny
tersenyum.

"Bagaimana rasanya?" tanya Henny dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Wahh.. Enak sekali..." kata saya sambil mencabut kontol saya perlahan.

Tampak air mani saya banyak menempel di batang kontol saya, lalu tampak
pula air mani yang keluar dari lubang anusnya. Henny bangkit lalu meraih
sprei dan mengelap air mani di anus dia serta kontol saya. Malam itu
kami melakukan dua kali persetubuhan dengan berganti pasangan. Hanya
sekitar 3 jam kami menikmati malam itu.

Setelah berpakaian, saya bertukar kartu nama dengan mereka. Lalu kami
pulang. Entah kapan lagi bisa ada ajakan khusus seperti itu lagi..
cerita 17 tahun, cerita dewasa, cerita, cerita sex, cerita seks, cerita cerita seks, cerita panas, koleksi cerita seks, cerita seru, cerita lucah, indonesia cerita dewasa, cerita sedap, cerita perkosaan, cerita sex melayu, cerita seks melayu, cerita porn, cerita lucu, cerita cerita tentang seks, cerita seks malaysia, koleksi cerita lucah, cerita melayu, cerita cipap, cerita pantat, kumpulan cerita seks melayu, cerita 17 tahun, 17 tahun, 17 tahun gadis telanjang, gadis 17 tahun