Kumpulan cerita 17 tahun, cerita dewasa, cerita, cerita sex, cerita seks, cerita cerita seks

Monday 19 November 2007

Aku Tidak Mau... Tapi Aku Menikmatinya

Pertemanan adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup seseorang
dimana kita bisa saling berbagi dan saling menolong dalam kesulitan.
Tapi arti pertemanan tidaklah seindah yang sering dibicarakan orang bagi
Helena, saya sebut saja demikian namanya.

Kisah nyata ini dipaparkan oleh responden yang bersangkutan dilengkapi
dengan foto diri dan foto lainnya yang terjadi sebagai bukti penguat.
Tapi karena etika yang harus saya pegang teguh, maka data-data pendukung
tersebut tidak akan pernah saya ekspose untuk dan kepada siapapun.
Menurut pengakuan Helena, kejadian berikut ini terjadi beberapa bulan
yang lalu ketika liburan sekolah anaknya tiba..

*****

Sebagai keluarga dari kalangan atas, menghabiskan waktu liburan
berbintang lima di Nusa Dua Bali bukanlah masalah bagi keluarga Helena.
Selama beberapa hari Helena menghabiskan waktu liburan dengan suami dan
dua orang anaknya disana. Setelah beberapa hari, suami Helena
mengajaknya untuk ke Lombok. Tapi dengan alasan Helena merasa bosan
dengan tempat itu, juga perjalanan dengan kapal fery yang yang cukup
makan waktu, maka Helena menolak ajakan suaminya itu.

Akhirnya suami dan kedua anaknya segera menuju Lombok tanpa Helena.
Helena, 30 tahun, walau sudah punya anak dua orang tapi penampilan dan
gayanya mirip dengan layaknya gadis kota masa kini. Wajah sangat cantik,
putih, dan tubuh sintal selalu membuat lelaki manapun akan tertarik.
Salah satu nilai lebih dari rumah tangga Helena adalah kebebasan yang
diberikan suaminya kepada Helena untuk boleh bergaul atau jalan dengan
siapa saja asal Helena selalu jujur kepada suaminya itu. Hal ini terjadi
karena suaminya sangat tahu akan libido Helena yang sangat tinggi hingga
suaminya agak kewalahan dalam melayani kebutuhan seksual Helena. Dan
nilai lebih dari Helena adalah kejujuran kepada suaminya bila dia jalan
dan main dengan pria lain.

Pagi itu di restoran hotel, ketika Helena sedang makan pagi..

"Hei..!", terdengar suara diiringi dengan tepukan tangan di pundak Helena.
"Hei, Ani.. Abiem.. Pak Randi..", sahut Helena senang ketika melihat
mereka bertiga.
"Mana suamimu?", tanya Ani.
"Sedang ke Lombok dengan anak-anak", jawab Helena.
"Duduklah di sini, temani aku makan..", kata Helena.

Mereka pun segera duduk dan makan pagi bersama satu meja. Ani dan Abiem
adalah teman bisnis suami Helena di Jakarta, sedangkan Randi adalah
seorang dokter, duda, yang jadi dokter keluarga Helena. Randi dikenalkan
kepada keluarga Helena oleh Ani dan Abiem dulunya.

"Nanti malam kita turun yuk? Kita habiskan malam bersama di diskotik",
ajak Abiem kepada Helena.
"Entahlah..", kata Helena.
"Loh kenapa? Ayolah Bu Helena, kita sekali-sekali bergembira bersama",
kata Randi ikut menyela sambil tersenyum menatap Helena.
"Ikutlah, Helena.. Masa cuma aku seorang ceweknya..", kata Ani.
"Baiklah kalau begitu.. Aku ikut", kata Helena sambil tersenyum.

"Kamu tinggal di kamar berapa?", tanya Abiem kepada Helena.
"Aku di suite room..", kata Helena sambil menyebutkan nomor kamarnya.
"Ha? Kalau begitu kita bersebelahan dong..", kata Ani sambil menyebutkan
nomor kamar mereka.
"Yee.. Kok aku tidak tahu, ya? Kapan kalian check in?", tanya Helena.
"Semalem. Tadinya kami mau tinggal di kamar lain, tapi karena sudah
penuh, akhirnya kami ditunjukkan kamar yang masih pada kosong..", kata
Abiem.
"Tau nggak kalau kamar kita terhubung oleh connecting door, Ni?", kata
Helena kepada Ani.
"Iya? Berarti kita bisa kumpul-kumpul nih..", kata Ani girang.
"Oke deh, Helena.. Nanti malam kita pergi bareng ke Diskotik, ya?', ujar
Abiem.
"Aku bawa minuman enak dari Perancis nanti..", kata Abiem lagi.
"Baiklah. Kalian pada mau kemana?", tanya Helena.
"Kami ada keperluan dulu. Bye..", kata Ani sambil bangkit diikuti Abiem
dan Andi, lalu mereka pergi.

Malamnya, dengan memakai T-shirt ketat plus rok katun sangat mini
sehingga paha mulusnya tampak dengan indah, Helena berangkat dengan
mereka ke diskotik.

"Kita minum dulu deh agar hangat", kata Abiem sambil menuang minuman
bawaannya ke dalam gelas dan disodorkan kepada Helena.
"Okay.. Siapa takut..", kata Helena sambil meneguk minumannya.
"Hm.. Enak.. Manis.. Give me more, please.", kata Helena kepada Abiem.
Abiempun segera menuang lagi minuman ke gelas Helena yang sudah kosong.
"Jangan terlalu banyak, Helena.. Nanti kamu jadi hot, loh..", kata Ani
sambil tertawa. Mereka tertawa-tawa sambil menikmati minuman berakohol
diiringi lagu yang diputar DJ.
"Turun, yuk..", ajak Randi kepada Helena.
"Ayo..", kata Helena sambil bangkit.

Perasaannya sudah mulai terpengaruh alkohol. Akhirnya Ani dan Abiem
serta Helena dan Randi melantai mengikuti hentakan irama yang cepat.
Sampai akhirnya ketika lagu berganti ke irama slow, Helena dan Randi
saling berangkulan dan berdansa mengikuti alunan irama lagu.

"Mmhh..", Helena mendesah hampir tak tedengar ketika dadanya bersentuhan
dengan dada Randi.

Entah karena pengaruh alkohol atau memang karena libido Helena yang
tinggi, puting susu Helena mengeras dan makin mengeras ketika dadanya
bersentuhan dengan badan Randi. Gairah Helena bangkit karenanya. Tapi
Helena masih bisa menahan dirinya. Mereka terus menikmati waktu yang ada
sambil meneguk minuman hingga wajah mereka memerah. Helena benar-benar
menikmati malam itu selagi bisa bebas dari beban pekerjaan dan
anak-anaknya. Sampai ketika waktu menunjukkan jam 1.00 pagi mereka
segera pulang ke hotel.

"Kita ngobrol di kamar saja, yuk?", kata Abiem.
"Okay.. Nanti aku buka connecting door-nya", kata Helena sambil berlalu
menuju kamarnya.

Sementara Ani, Abiem dan Randi masih duduk-duduk di lobby. Sesampai di
kamar, Helena segera membuka connecting door-nya, lalu dia ketuk pintu
sebelahnya. Tidak ada jawaban.

"Ah, masih pada di bawah barangkali..", pikir Helena sambil merebahkan
badannya di ranjang.

Hampir setengah jam menunggu, ternyata mereka tidak datang juga.
Akhirnya helena memutuskan untuk berendam air hangat dan mandi selama
beberapa menit.

"Hei.. Sorry kami kelamaan..", suara Ani yang tiba-tiba masuk kamar
mandi mengagetkan Helena yang baru saja memakai kimono.
"Abiem dan Randi di ruang tengah..", kata Ani lagi sambil agak sempoyongan.
"Kamar kamu enak juga ada ruang tamunya.. Kita bisa ngobrol disini..",
kata Ani lagi.
"Shit!! Ngapain kumpul di kamar aku?", bisik hati Helena.
"Hei perempuan! Cepatlah kemari.. Kita habiskan sisa minuman tadi",
terdengar suara Abiem memanggil. Akhirnya mereka berempat lagi-lagi
meneguk bergelas alkohol yang dibawa Abiem.
"Ohh.. Gawat! Kenapa aku jadi pengen..", hati Helena berbisik ketika
pengaruh alkohol mulai menjalar di tubuhnya.

Terasa oleh Helena buah dada serta puting susunya mulai mengeras lagi,
sementara memeknya terasa berdenyut basah menahan gairah..

"Aku akan hirup udara segar dulu..", kata Helena sambil bangkit agak
terhuyung menuju teras. Dihirupnya udara malam dalam-dalam untuk
mengurangi sesuatu di dalam tubuhnya yang mulai menggoda imannya.
"Ohh..", tiba-tiba terdengar suara Abiem mendesah keras dari dalam.
Helena segera melongokan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.
"Oh my God!", batin Helena ketika melihat apa yang terjadi. Gairah dan
denyutan memeknya semakin terasa menggoda.

Di depan matanya, Helena melihat bagaimana Ani berciuman dengan suaminya
di kursi sambil tangannya mengocok kontol Abiem yang sudah tegak. Celana
Abiem hanya di buka dan diperosotkan sebatas pahanya saja.

"Ohh.. Cepat hisap kontol aku, bitch!", kata Abiem kepada Ani. Dengan
serta merta Ani menurunkan kepalanya, lalu dengan segera kontol Abiem
sudah dilahapnya sambil tetap dikocok pelan.
"Ooh..", desah Abiem ketika lidah Ani menjilati kepala kontolnya sambil
batangnya tetap dikocok tangan Ani.
"Apa yang harus aku lakukan?", batin Helena ketika melihat kontol Abiem
yang basah di jilat dan dihisap mulut Ani.

Gairahnya semakin memuncak. Dengan mata agak nanar terus dilihatnya Ani
dan Abiem. Antara sadar dan tidak, tak terasa oleh Helena ketika Randi
menempelkan tubuhnya dari belakang. Tangan Randi menyusuri kaki Helena
dari betis sampai paha lalu naik ke pantat Helena yang belum sempai
memakai pakaian dalam sejak selesai mandi tadi..

"Hei! Pak Randi ngapain?!", kata Helena kaget sambil menepis tangan
Randi dari pantatnya.
"Kita sama-sama tahu sama-sama mau kan..", kata Randi sambil mendekati
Helena.

Helena segera menghindar dan berlari menuju kamarnya melewati Ani dan
Abiem yang sedang asyik melakukan oral seks. Ani dan Abiem sampai kaget
dan menghentikan cumbuan mereka ketika melihat Helena melintas. Di dalam
kamarnya Helena masih bingung dan teringat akan oral seks Ani dan Abeim
serta perlakuan Randi kepadanya. Sebetulnya gairah Helena sudah sangat
memuncak saat itu, tapi entah kenapa masih ada rasa ragu di hatinya.

"Ada apa, Helena?", tiba-tiba Ani masuk kamar dan menghampiri Helena
yang masih berdiri.
"Entahlah, An.. Aku.. Aku aku tak tahu..", kata Helena sambil melepas
kimono lalu segera memakai celana dalamnya.

Tapi ketika Helena akan memakai memakai Bra, tiba-tiba Ani memeluknya
dari belakang hingga Helena tidak jadi memakai Bra tersebut.

"Ayolah Helena, kita nikmati malam ini..", bisik Ani ke telinga Helena.
"Mmhh..", desah Helena ketika tangan Ani mengusap seluruh badannya.
Usapan dan belaian tangan Ani kembali mengobarkan gairah Helena yang
sempat surut.
"Kapan lagi kita bisa bersama seperti ini?", bisik Ani lagi sambil
tangannya meremas kedua buah dada Helena dari belakang.
"Ohh..", desah Helena sambil terpejam menikmati sensasi jari tangan Ani
ketika memainkan dan memelintir puting susunya.
"Mmhh.. Ohh..", desah Helena makin keras ketika lidah dan bibir Ani
menyusuri telinga, tengkuk dan lehernya sembari tangannya tetap meremas
dan memainkan puting susu Helena.
"Nikmati saja malam ini..", bisik Ani sambil membalikan badan Helena dan
merebahkannya di ranjang.
"Oww..", jerit lirih Helena ketika lidah dan bibir Ani menciumi dan
menjilati buah dada serta puting susunya.
"Aniihh.. Oohhsshh..", jerit Helena makin keras ketika jari Ani masuk ke
celana dalam dan menggosok memeknya.

Tubuh Helena menggeliat terbawa rasa nikmat dan terlepasnya himpitan
gairah yang tertahan sebelumnya.

"Kamu menyukai ini?", bisik Ani sambil lidah dan mulutnya turun
menyusuri perut sementara tangannya melepas celana dalan yang dipakai
Helena.
"Ohh.. Anniihh..", jerit Helena ketika ada rasa nikmat yang menjalar
ketika lidah Ani dengan liar menyusuri belahan memeknya.
"Ohh Ani.. Enakkhh", desah Helena waktu lidah Ani menjilati kelentit dan
sesekali mengulumnya.
"Anniihh.. Akku.. Keluarrhh..!", jerit Helena sambil menggelinjang dan
mendesakan kepala Ani ke memeknya ketika ada semburan hangat terasa di
memeknya yang disertai rasa nikmat yang luar biasa.

Ani tersenyum sambil bangkit lalu memeluk dan melumat bibir Helena.

"Aku baru kali ini merasakan bercumbu dengan wanita.. Ternyata
memuaskan..", bisik Helena sambil sesekali mengecup bibir Ani. Ketika
Helena dan Ani saling lumat bibir, terasa oleh Helena ada tangan yang
menjamah, membelai dan meremas pelan buah dadanya.
"Sayang, kamu layani si Randi..", Abiem menyuruh dan menarik tubuh Ani
dari atas tubuh Helena.
"Kamu menyukai permainan istriku, Helena?", kata Abiem yang sudah
telanjang bulat sambil menindih tubuh Helena serta mulai menciumi leher
lalu turun ke buah dada Helena.
"Jangaann!! ", teriak Helena sambil meronta menjauhkan wajah Abiem dari
buah dadanya. Tapi Abiem dengan cepat memegang kedua tangan Helena, lalu
lidah dan mulutnya kembali meneruskan menjilati buah dada dan puting
susu Helena.

"Ohh.. Jangaannhh.. Janghh.. Jangannhh..", rintih Helena diantara rasa
malu, rasa terhina, serta rasa nikmat ketika lidah Abiem bisa memberikan
rasa itu. Apalagi ketika kontol Abiem yang tegang dan tegak
mengesek-gesek memeknya yang sudah basah. Bahkan ketika lidah Abiem
turun ke perut, turun lagi hingga mencapai memeknya, Helena kembali
menggelepar dalam kenikmatan walau hatinya menolak diperlakukan demikian.
"Jangannhh, Biem..!", jerit lirih Helena ketika Abiem mulai mengarahkan
kontol ke lubang memeknya. Ani-pun yang sedang asyik disetubuhi Randi,
sempat menghentikan persetubuhannya lalu bangkit dan mencoba memegang
kontol Abiem agar tidak menyetubuhi Helena.

"Sudah! Kamu nikmati saja kontol si Randi sana!", kata Abiem aga keras
sambil mendorong tubuh Ani.
"Sudahlah, Ani.. Sini!", kata Randi sambil menarik dan merebahkan tubuh
Ani di karpet lalu kembali menyetubuhi istri temannya itu.
"Ohh..!", terdengar desah Helena ketika kontol Abiem masuk ke memeknya
lalu dengan kasar dan cepat Abiem menggenjotnya.

"Jangan, Biemm.. Lepaskan aku!", jerit lirih Helena di sela rasa sakit
dan nikmat ketika kontol Abiem keluar masuk memeknya.
"Fuck you, bitch!", kata Abiem sambil mengangkat satu kaki Helena dan di
tahan oleh pundaknya.
"Ohh.. Memekmu nikmat, Helena..", kata Abiem sambil memompa kontolnya
lebih dalam dengan posisi demikian.
"Ohh.. Mmhh..", desah Helena sambil terpejam. Rasa sakit yang ada kini
berganti rasa nikmat yang luar biasa.
"Bagaimana rasanya, sayang..", terdengar suara Ani di samping Helena
ketika Ani mengganti posisi dengan doggy style di atas ranjang.
"Kamu nikmati saja malam ini, Helena.. Kapan lagi kita bisa bersama
seperti ini..", Randi menyela sambil mengenjot memek Ani dalam posisi
menungging.
"Mmhh.. Sshh.. Ohh", Helena hanya menjawab dengan desahan pertanda
sedang menikmati suatu kenikmatan ketika Abiem dengan ganas
mengeluarmasukkan kontol ke memeknya.

"Ooww.. Ohh..!", terdengar suara Helena menjerit sambil memegang tangan
Abiem dengan kencang. Sementara tubuhnya menggeliat serta mendesakkan
memeknya ke kontol Abiem dan menggoyangnya dengan cepat.
"Serr! Serr! Serr!", kembali memek Helena mengeluarkan air mani yang
menyembur hangat di dalam memeknya.
"Ohh.. Fuck you! Fuck you!", kata Abiem sambil menggenjot kontolnya
makin cepat dan makin cepat.
"Crott! Croott! Crott!", air mani Abiem menyembur banyak di dalam memek
Helena.
"Oohh..!!", desah Abiem sambil merebahkan tubuhnya menindih tubuh Helena.

Helena hanya bisa memejamkan mata setelahnya. Rasa lelah serta pengaruh
alkohol yang masih ada membuatnya tak mempedulikan lagi keadaan
disekelilingnya. Yang sempat terdengar oleh telinga Helena adalah
teriakan kenikmatan yang keluar dari mulut Ani dan Randi yang sedang
asyik bersetubuh di depan suami Ani sendiri. Mata Helena sedikit demi
sedikit makin berat. Hanya rasa nyaman dan sisa-sisa kenikmatan di memek
Helena yang membuat memeknya berdenyut-denyut hingga Helena tertidur..

Helena tertidur sampai siang hari dalam kedaan telanjang bulat. Tubuhnya
tertidur hanya diselimuti oleh bed cover. Tak terdengar olehnya ketukan
pintu oleh cleaning service. Sehingga ketika cleaning service membuka
pintu dengan kunci cadangan yang dia bawa, dia begitu terkejut melihat
tubuh molek tergolek di ranjang.

"Eh.., maaf, Bu.. Saya kira tidak ada siap-siapa di dalam", kata petugas
kebersihan tersebut.
"Tidak apa-apa.. Kembali lagi saja dan bereskan kamar saya nanti agak
siang..", kata Helena sambil menyelimuti tubuhnya lebih rapat.

Setelah petugas itu keluar, Helena hanya bisa merenungi apa yang terjadi
semalam. Helena sendiri merasa heran, dirinya tidak mau dipaksa,
diperkosa, entah apapun namanya, tapi yang jelas dirinya begitu
menikmati perlakuan orang lain yang begitu kasar pada dirinya pada
akhirnya..

Helena memang sangat suka berpetualang seks dari sebelum menikah sampai
sekarang, tapi belum pernah merasakan sensasi kenikmatan seperti yang
dirasakan semalam.. Ingin rasa hati Helena menceritakan hal ini kepada
suaminya, tapi pertentangan batin terjadi dalam hatinya karena hal ini
menyangkut kepada teman-teman baik suaminya. Bahkan terbersit keinginan
Helena untuk kembali ingin mendapatkan sensasi kenikmatan dengan menjadi
objek pemaksaan seksual..

No comments:

cerita 17 tahun, cerita dewasa, cerita, cerita sex, cerita seks, cerita cerita seks, cerita panas, koleksi cerita seks, cerita seru, cerita lucah, indonesia cerita dewasa, cerita sedap, cerita perkosaan, cerita sex melayu, cerita seks melayu, cerita porn, cerita lucu, cerita cerita tentang seks, cerita seks malaysia, koleksi cerita lucah, cerita melayu, cerita cipap, cerita pantat, kumpulan cerita seks melayu, cerita 17 tahun, 17 tahun, 17 tahun gadis telanjang, gadis 17 tahun