Kumpulan cerita 17 tahun, cerita dewasa, cerita, cerita sex, cerita seks, cerita cerita seks

Monday 19 November 2007

3 Lawan 1 dalam Semalam

Hallo para netter, aku akan menceritakan pengalamanku menjadi seorang
gigolo, cerita ini tidak dibuat-buat, cerita ini benar-benar terjadi.

Namaku dedi, umur 24 tahun. Aku seorang gigolo di kota Bandung. Aku akan
menceritakan pengalamanku melayani sekaligus 4 pelangganku dalam
semalam. Aku menggeluti profesi ini sudah 4 tahun, dan sejak itu aku
mempunyai pelanggan tetap namanya Tante Mira (bukan nama asli), dia
seorang janda tidak mempunyai anak, tinggal di Bandung, orangnya cantik,
putih, payudaranya besar walaupun sudah kendor sedikit, dia keturunan
tionghoa. Dia seorang yang kaya, memiliki beberapa perusahaan di Bandung
dan Jakarta, dan memeiliki saham di sebuah hotel berbintang di Bandung.

Sabtu pukul 7 pagi, HP-ku berbunyi dan terdengar suara seorang wanita,
dan kulihat ternyata nomor HP Tante Mira.
"Hallo Sayang.. lagi ngapain nich.. udah bangun?" katanya.
"Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi?" kataku.
"Kamu nanti sore ada acara nggak?" katanya.
"Nggak ada Tante.. emang mo ke mana Tante?" tanyaku.
"Nggak, nanti sore anter Tante ke puncak yach sama relasi Tante, bisa
khan?" katanya.
"Bisa tante.. aku siap kok?" jawabku.
"Oke deh Say.. nanti sore Tante jemput kamu di tempatmu", katanya.
"Oke.. Tante", balasku, dengan itu juga pembicaraan di HP terputus dan
aku pun beranjak ke kamar mandi untuk mandi.

Sore jam 5, aku sudah siap-siap dan berpakaian rapi karena Tante Mira
akan membawa teman relasinya. Selang beberapa menit sebuah mobil mercy
new eye warnah hitam berkaca gelap berhenti di depan rumahku. Ternyata
itu mobil Tante Mira, langsung aku keluar menghampiri mobil itu sesudah
aku mengunci seluruh pintu rumah dan jendela.

Aku pun langsung masuk ke dalam mobil itu duduk di jok belakang, setelah
masuk mobil pun bergerak maju menuju tujuan. Di dalam mobil, aku
diperkenalkan kepada dua cewek relasinya oleh tante, gila mereka
cantik-cantik walaupun umur mereka sudah 40 tahun, namanya Tante Lisa
umurnya 41 tahun kulitnya putih, payudaranya besar, dia merupakan istri
seorang pengusaha kaya di Jakarta dan Tante Meri 39 tahun, payudaranya
juga besar, kulitnya putih, juga seorang istri pengusaha di Jakarta.
Mereka adalah relasi bisnis Tante Mira dari Jakarta yang sedang
melakukan bisnis di Bandung, dan diajak oleh Tante Mira refreshing ke
villanya di kawasan Puncak. Keduanya keturunan Tionghoa.

Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan ngalor-ngidul, dan mereka
diberitahu bahwa aku ini seorang gigolo langganannya dan mereka juga
mengatakan ingin mencoba kehebatanku.

Selang beberapa menit obrolan pun berhenti, dan kulihat Tante Lisa yang
duduk di sebelahku, di sofa belakang, tangannya mulai nakal meraba-raba
paha dan selangkanganku. Aku mengerti maksudnya, kugeser dudukku dan
berdekatan dengan Tante Lisa, lalu tangan Tante Lisa, meremas batang
kemaluanku dari balik celana. Dengan inisatifku sendiri, aku membuka
reitsleting celana panjangku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang
sudah tegak berdiri dan besar itu. Tante Lisa kaget dan matanya melotot
ketika melihat batang kemaluanku besar dan sudah membengkak itu. Tante
Lisa langsung bicara kepadaku, "Wow.. Ded, kontol kamu gede amat, punya
suamiku aja kalah besar sama punya kamu.." katanya.
"Masa sich Tante", kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari
luar bajunya.
"Iya.. boleh minta nggak, Tante pengen ngerasain kontol kamu ini sambil
kontolku dikocok-kocok dan diremas-remas, lalu dibelai mesra?" katanya.
"Boleh aja.. kapan pun Tante mau, pasti Dedi kasih", kataku yang
langsung disambut Tante Lisa dengan membungkukkan badannya lalu batang
kemaluanku dijilat-jilat dan dimasukakkan ke dalam mulutnya, dengan
rakusnya batang kemaluanku masuk semua ke dalam mulutnya sambil
disedot-sedot dan dikocok-kocok.

Tante Meri yang duduk di jok depan sesekali menelan air liurnya dan
tertawa kecil melihat batang kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh
Tante Lisa. Tnganku mulai membuka beberapa kancing baju Tante Lisa dan
mengeluarkan kedua payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya. lalu
kuremas-remas.

"Tante.. susu tante besar sekali.. boleh Dedi minta?" tanyaku.
Tante Lisa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tanganku mulai
meremas-remas payudaranya. Tangan kiriku mulai turun ke bawah
selangkangannya, dan aku mengelus-ngelus paha yang putih mulus itu lalu
naik ke atas selangkangannya, dari balik CD-nya jariku masuk ke dalam
liang kewanitaannya. Saat jariku masuk, mata Tante Lisa merem melek dan
medesah kenikmatan, "Akhh.. akhh.. akhh.. terus sayang.."

Beberapa jam kemudian, aku sudah tidak tahan mau keluar.
"Tante.. Dedi mau keluar nich.." kataku.
"Keluarain di mulut Tante aja", katanya.
Selang beberapa menit, "Croot.. croot.. crott.." air maniku keluar,
muncrat di dalam mulut Tante Lisa, lalu Tante Lisa menyapu bersih
seluruh air maniku.

Kemudian aku pun merobah posisi. Kini aku yang membungkukkan badanku,
dan mulai menyingkap rok dan melepaskan CD warna hitam yang dipakainya.
Setelah CD-nya terlepas, aku mulai mencium dan menjilat liang
kewanitaannya yang sudah basah itu. Aku masih terus memainkan liang
kewanitaannya sambil tanganku dimasukkan ke liang senggamanya dan tangan
kiriku meremas-remas payudara yang kiri dan kanan.

Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi. Kini Tante Lisa kupangku dan
kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang senggamanya, "Bless..
belss." batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaannya, dan Tante
Lisa menggelinjang kenikmatan, ku naik-turunkan pinggul Tante Lisa, dan
batang kemaluanku keluar masuk dengan leluasa di liang kewanitaannya.

Satu jam kemudian, kami berdua sudah tidak kuat menahan orgasme,
kemudian kucabut batang kemaluanku dari liang kewanitaannya, lalu
kusuruh Tante Lisa untuk mengocok dan melumat batang kemaluanku dan
akhirnya, "Croot.. crott.. croott.." air maniku muncrat di dalam mulut
Tante Lisa. Seketika itu juga kami berdua terkulai lemas. Kemudian aku
pun tertidur di dalam mobil.

sesampainya di villa Tante Mira sekitar jam 8 malam. Lalu mobil masuk ke
dalam pekarangan villa. Kami berempat keluar dari mobil. Tante Mira
memanggil penjaga villa, lalu menyuruhnya untuk pulang dan disuruhnya
besok sore kembali lagi.

kami berempat pun masuk ke dalam villa, karena lelah dalam perjalanan
aku langsung menuju kamar tidur yang biasa kutempati saat aku diajak ke
villa Tante Mira. Begitu aku masuk ke dalam kamar dan hendak
tidur-tiduran, aku terkejut ketika ke 3 tante itu masuk ke dalam kamarku
dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelain benang pun yang menempel di
tubuhnya. Kemudian mereka naik ke atas tempat tidurku dan mendorongku
untuk tiduran, lalu mereka berhasil melucuti pakaianku hingga bugil.
Batang kemaluanku diserang oleh Tante Meri dan Tante Mira, sedangkan
Tante Lisa kusuruh dia mengangkang di atas wajahku, lalu mulai menjilati
dan menciumi liang kewanitaan Tante Lisa.

Dengan ganasnya mereka berdua secara bergantian menjilati, menyedot dan
mengocok batang kemaluanku, hingga aku kewalahan dan merasakan nikmat
yang luar biasa. Kemudian kulihat Tante Meri sedang mengatur posisi
mengangkang di selangkanganku dan mengarahkan batang kemaluanku ke liang
kewanitaannya, "Bless.. bleess.." batang kemaluanku masuk ke dalam liang
kewanitaan Tante Meri, lalu Tante Meri menaik turunkan pinggulnya dan
aku merasakan liang kewanitaan yang hangat dan sudah basah itu. Aku
terus menjilat-jilat dan sesekali memasukkan jariku ke dalam liang
kewanitaan Tante Lisa, sedangakan Tante Mira meremas-remas payudara
Tante Meri.

Beberapa jam kemudian, Tante Meri sudah orgasme dan Tante Meri terkulai
lemas dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sebelahku sambil mencium
pipiku. Kini giliran Tante Mira yang naik di selangkanganku dan mulai
memasukan batang kemaluanku yang masih tegak berdiri ke liang
senggamanya, "Bleess.. bleess.." batang kemaluanku pun masuk ke dalam
liang kewanitaan Tante Mira. Sama seperti Tante Meri, pinggul Tante Mira
dinaik-turunkan dan diputar-putar.

Setengah jam kemudian, Tante Mira sudah mencapai puncak orgasme juga dan
dia terkulai lemas juga, langsung kucabut batang kemaluanku dari liang
kewanitaan Tante Mira, lalu kusuruh Tante Lisa untuk berdiri sebentar,
dan aku mengajaknya untuk duduk di atas meja rias yang ada di kamar itu,
lalu kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuarahkan batang kemaluanku ke
liang kewanitaannya, "Bless..bleess.." batang kemaluanku masuk ke dalam
liang kewanitaan Tante Lisa. Kukocok-kocok maju mundur batang kemaluanku
di dalam liang kewanitaan Tante Lisa, dan terdengar desahan hebat,
"Akhh.. akhh.. akhh.. terus sayang.. enak.." Aku terus mengocok
senjataku, selang beberapa menit aku mengubah posisi, kusuruh dia
membungkuk dengan gaya doggy style lalu kumasukan batang kemaluanku dari
arah belakang. "Akhh.. akhh.." terdengar lagi desahan Tante Lisa. Aku
tidak peduli dengan desahan-desahannya, aku terus mengocok-ngocok batang
kemaluanku di liang kewanitaannya sambil tanganku meremas-remas kedua
buah dada yang besar putih yang bergoyang-goyang menggantung itu.

Aku merasakan liang kewanitaan Tante Lisa basah dan ternyata Tante Lisa
sudah keluar. Aku merubah posisi, kini Tante Lisa kusuruh tiduran di
lantai, di atas karpet dan kubuka lebar-lebar pahanya dan kuangkat kedua
kakinya lalu kumasukkan batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaannya,
"Bless.. bless.. bless.." batang kemaluanku masuk dan mulai bekerja
kembali mengocok-ngocok di dalam liang kewanitaannya. Selang beberapa
menit, aku sudah tidak tahan lagi, lalu kutanya ke Tante Lisa, "Tante,
aku mau keluar nich.. di dalam apa di luar?" tanyaku.
"Di dalam aja Sayang.." pintanya.
Kemudian, "Crott.. croott.. croott.." air maniku muncrat di dalam liang
kewanitaan Tante Lisa, kemudian aku jatuh terkulai lemas menindih tubuh
Tante Lisa sedangkan kejantananku masih manancap dengan perkasanya di
dalam liang kewanitaannya.

Kami berempat pun tidur di kamarku, keesokan harinya kami berempat
melakukan hal yang sama di depan TV dekat perapian, di kamar mandi,
maupun di dapur.

No comments:

cerita 17 tahun, cerita dewasa, cerita, cerita sex, cerita seks, cerita cerita seks, cerita panas, koleksi cerita seks, cerita seru, cerita lucah, indonesia cerita dewasa, cerita sedap, cerita perkosaan, cerita sex melayu, cerita seks melayu, cerita porn, cerita lucu, cerita cerita tentang seks, cerita seks malaysia, koleksi cerita lucah, cerita melayu, cerita cipap, cerita pantat, kumpulan cerita seks melayu, cerita 17 tahun, 17 tahun, 17 tahun gadis telanjang, gadis 17 tahun